HUKUM IDGHOM
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu
tajwid Pendidikan Bahasa Arab yang
diampu oleh Robi’ah Adawiyah, M.S.I.
PENDIDIKAN
BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNVERSITAS
SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI
WONOSOBO
2013
KATA
PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحريم
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Salawat serta
salam semoga dilim pahkan kepada Rosulullah SAW. Alhamdulillah kami dapat
menyusun makalah yang sederhana ini berkat pertolongan Allah SWT. Makalah ini
ditulis sebagai bahan dasar pemikiran ceramah ataupun diskusi dengan judul” ilmu tajwid ”Semoga
dengan disusunnya makalah ini akan ada peningkatan kwalitas sumber daya mu’min
yang hakiki. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu kepada para pembaca, kami mengharap saran
dan kritik konstuktif demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami sampaikan
terima kasih kepada dosen pembimbing, rekan-rekan sekalian, serta semua pihak
yang membantu kami.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I : HUKUM IDGAM DAN JENIS JENISNYA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
HUKUM IDGHAM
Hukum
idghom ialah tiga hukum yang muncul tatkala dua huruf yang sama, sejenis, atau
berdekatan makhraj atau sifat-sifatnya saling berhadapan. Tiga hukum tersebut
adalah :
1. Idhgam Mutamasilain ( ادغام المتماثلين )
2. Idhgam Mutajanisain ( ادغام المتجانسين )
3. Idhgam Mutaqoribain ( ادغام المتقاربين )
Mengawali pembahasan tentang ketiga hukum diatas, terlebih dahulu
kita kupas beberapa pengertian tentang idhgam.
Pengertian idhgam
Idghom menurut bahasa adalah: Memasukan sesuatu kedalam sesuatu
atau melebur.
Sedangkan menurut istilah adalah : mengucapkan dua huruf menjadi
satu huruf, sedangkan huruf kedua menjadi tasydidi.[1]
Menurut sumber hukum yang lain, idhgam dinyatakan sebagai berikut :
Meleburkan dua huruf yang sama, berdekatan, atau sejenis yang salah
satu hurufnya dimasukan kepada huruf yang lain, sehingga menjadi satu huruf
yang bertasydid dan menjadi satu pula dalam pengucapannya.[2]
Berdasarkan
definisi yang terakhir, diketahui bahwa idhgam dapat terjadi diantara dua huruf
yang sama, sejenis atau berdekatan ( baik makhraj atau sifatnya ). Idgham pada
dua huruf dua huruf diistilahkan dengan idgham mutamasilain, pada dua
huruf yang sejenis diistilahkan dengan istilahkan dengan idhgam mutajanisain,
dan pada huruf yang berdekatan diistilahkan dengan idgham mtaqoribain.
1. Idgham Mutamasilain
Mutamasilain artinya dua hal yang sama.
Idgham mutamasilain adalah : bertemunya
dua huruf yang sama, baik makhrajnya maupun sifatnya.[3]
Dengan demikian, Idgham mutamasilain
terjadi jika dua huruf yang sama, baik makhraj maupun sifatnya bertemu.
Umpamanya, huruf
ba’ ( ب ) dengan ba’ ( ب ), contoh
( اِضْرِبْ بِّعَصَاكَ ) idribbi’ashhaka
dal ( د ) dengan dal ( د ), contoh ( قُدْ دَّخَلُ ) waqoddakhaluu
ta’ ( ت )
dengan ta’ ( ت ), contoh ( رَبِحَتْ
تِّجَارَتُهُمْ ) famaa robihattijaaratuhhum
cara membaca idhgam mutamasilain ialah
dengan memasukan huruf yang petama kepada huruf yang kedua sehingga menjadi
satu huruf dalam pengucapannya, bukan dalam tulisan. Cara memasukan huruf
dilakukan dengan mentasydidkan huruf kedua. Kemudian apabila proses idhgam ini
terjadi pada huruf yang termasuk huruf qolqolah[4]
maka suara qolqolahnya menjadi tidak tampak.
Contoh :
ba’ (
) dengan ba’ ( ب ), contoh ( اِضْرِ بِّعَصَاكَ ) idribbi’ashhaka
huruf ba’ bersukun bertemu dengan ba’
berharakat. Kedua huruf ini sama, baik makhrajnya maupun sifatnya.
a. Makhrajnya berasal dari asy-syafatain (
dua bibir )
b. Sifatnya : jahr, syiddah, istifal, idzlaq,
dan qolqolah
Pengecualian[5]
Hukum idgham tidak berlaku ketika huruf wawu (
و
) bertemu dengan wawu ( و ), dan ya’ ( ي )
bertemu dengan ya’ ( و ).
Contoh : (اِصْبِرُوْاوَصَابِرُوْا) ishbiruu washaabiruu
( فِيْ يَوْمٍ ) fii yaumin
Pada
dua contoh diatas, huruf wawu da ya’ (و&ي )
yang pertama berfungsi sebagai huruf madd, sehingga jika huruf tersebut
di idhgamkan kepada huruf didepannya, akan menyebabkan perubahan makna.
2. Idhgam Mutajanisain
Mutajanisain artinya dua hal yang sejenis.
Idhgam mutajansain adalah bertemunya dua huruf yang sama makhrajnya
tetapi beda sifatnya.[6]
Huruf-huruf yang termasuk kedalam idhgam
mutajanisain ialah : mim ( م ), ba’ ( ب ), ta’ ( ت ),
tha’ ( ط ), dal (
د
), dzal ( ذ ), dhot ( ض ),
tsa’ ( ث ).
Kedelapan
huruf tersebut berasal dari tiga kelompok makhraj huruf yang berbeda, yaitu[7]:
a. Huruf ba’ ( ب )
dan mim ( م ) berasal dari makhraj asy-syafatain ( dua
bibir ).
b. Huruf ta’ ( ت )
tha’ ( ط ), dal dal (
د
) berasal berasal dari makhraj al-lisan, tepatnya pada ujung pada ujung lidah
yang bertemu dengan ushulits tsanayal ‘ulya( pangkal gigiseri atas ).
c. Huruf dzal (
ذ
), dhot ( ض ), dn tsa’ ( ث )
berasal dari makhraj al-lisan, tepatnya pada ujung llidah yang bertemu dengan athrafits
tsanayal ‘ulya ( ujung gigi seri atas ).
Cara membaca idgham mutajanisain yaitu
dengan memasukan suara huruf yang pertama kepada huruf yang kedua sehingga
menjadi satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam tulisan. Cara memasukan huruf
dilakukan dengan mentasydidkan huruf yang kedua, sehingga huruf yang pertama
dibaikan pengucapannya[8].
Apaila proses idhgam ini terjadi pada huruf qolqolah atau hams, maka kedua
sifat tersebut tidak akan tampak, karen telah dilebukan makhtaj dan sifatnya
kepada huruf yan kedua.
Pehatikan contoh dibawah ini :
Dal ( دْ )
bersukun – ta’ ( ت
) berharakat =وَاِنْ عُدْتُّمْ
Ta’
( تْ) bersukun – dal (د )
berharakat = اُحِيْبَتْ
دَعْوَتُكُماَ
Tha’
( طْ ) bersukun – ta’ ( ت
) berharakat = لَئِنْ بَسَطْتَّ
Ta’
( تْ ) bersukun – tha’ ( ط)
berharakat = قَالَتْ
طَّائِفَةٌ
Dzal
( ذْ ) bersukun – dhot ( ظ )
berharakat = اِذْظَلَمُوْا
Tsa’
( ثْ ) bersukun – dzal ( ذ )
berharakat = يَلْهَثْ
ذَّالِكَ
Ba’
( بْ ) bersukun – mim ( م )
berharakat = اِرْكَبْ مَّعَناَ
Pada contoh yang pertama, yakni lafazh :وَاِنْ عُدْتُّمْ
Huruf dzal bersukun bertemu dengan huruf ta’ berharakat. Kedua
huruf ini berasal dari makhraj yang sama tetapi berbeda sifat. Penjelasannya
adalah sebagai berikut :
a. Huruf dal dan ta’ berasal dari satu makhraj
yang sama, yaitu ujung lidah bertemu dengan ushulits tsanayal ‘ulya(
pangkal gigi ser atas ).
b. Huruf dal tersifati oleh : jahr, syiddah,
istifham, infitah, ishmat, dan qolqolah. Sedangkan huruf ta’
tersifati oeh hams, syiddah, istifal, inftah, dan ishmat
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat jelas bahwa kedua huruf
berasal dari makhraj yang sama namun ada sifat yang berbeda[9].
3. Idhgam Mutaqaribain
Mutaqoribain berarti dua hal yang
berdekatan.
Idhgam Mutaqaribain adalah : bertemunya
dua huruf yang berdekatan makhrajnya tetapi sifatnya berlainan.
Cara
membaca idhgam mutaqoribain tidak berbeda dengan idhgam mutajanisain yaitu dengan
memasukan suara huruf yang pertama kepada huruf yang kedua sehingga menjadi
satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam tulisan cara memasukan huruf dilakukan
dengan mentasydidkan huruf yang kedua, sehingga huruf yang pertama diabaikan
pengucapannya. Apabila proses idhgam ini terjadi pada huruf qolqolah atau hams,
maka kedua sifat tersebut tidak tampak, karena telah terleburkan makhrajnya dan
sifatnya kepada hruf yang kedua.
Perhatikan
contah dibawah ini :
Qof
( قْ ) bersukun – kaf ( ك
)berharakat = اَلَمْ
نَخْلُقْكُّمْ
Lam
( لْ )bersukun – ra’ ( ر
)berharakat = قُلْ رَّبِّ
Dal
( دْ )bersukun – jim ( ج
)berharakat = لَقَدْ جَّاءَكُمْ
Dzal
( ذْ )bersukun – ta’ ( ت
)berharakat =
اِتَّخَذْ تُمْ
Ta’
( تْ )bersukun – tsa’ ( ث
)berharakat =كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ
Pada contah-contoh diatas, dua huruf yang saling berhadapan
memiliki makhraj yang berdekatan tetapi sifatnya berlainan. Umpamanya pada contoh
yang pertama, yakni lafazh :
اَلَمْ نَخْلُقْكُّم
Pada
lafazh ini, huruf qaf ( ق ) menghadapi huruf kaf
( ك ). Kedua huruf ini mempuyai makharaj yang
berdekatan namun berlainan sifatnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Huruf qaf ( ق )
makhrajnya pada aqshal lisan fauqa ( pangkal lidah sebelah atas ),
sedangkan huruf kaf ( ك ) makhrajnya berada
sedikit disebelah bawah / depan dari makhraj qaf ( ق )atau tepatnya pada aqshal lisan asfal
( pangkal lidah sebelah bawah )
b. Huruf qaf (
ق
) bersifat oleh jahr, syiddah, isti’la, infitah, ishmat, dan qolqolah.
Sementara huruf kaf ( ك ) tersifati oleh hams,
syiddah, istifal, infitah, dan ishmat.
Berdasarkan penjelasan diatas terlihat
jelas bahwa huruf qaf ( ق ) dan kaf
( ك) berdekatan mkahrajnya tetapi berlainan
sifatnnya atau mempunyai beberapa sifat yang saling berlawanan. Salah satunya
bahkan memiliki sifat yang tidak dipunyai oleh yang lain, yaitu sifat Qolaolah.
KESIMPULAN
1.
Idghom menurut
bahasa adalah: Memasukan sesuatu kedalam sesuatu atau melebur.Sedangkan menurut
istilah adalah : mengucapkan dua huruf menjadi satu huruf, sedangkan huruf
kedua menjadi tasydidi.
2.
Idgham Mutamasilain
Mutamasilain artinya dua hal yang sama. Idgham
mutamasilain adalah : bertemunya dua huruf yang sama, baik makhrajnya maupun
sifatnya.
3.
Idhgam Mutajanisain
Mutajanisain artinya dua hal yang sejenis.
Idhgam mutajansain adalah bertemunya dua huruf
yang sama makhrajnya tetapi beda sifatnya.
4.
Idhgam Mutaqaribain
Mutaqoribain berarti dua hal yang berdekatan.
Idhgam Mutaqaribain adalah : bertemunya dua
huruf yang berdekatan makhrajnya tetapi sifatnya berlainan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quranul karim
Ad-dani, ‘utsman bin said dan ‘amr. At-Tasiru
fil qira-atis Sab’ jeddah : mektabah al-haramain
Ad-darwisy, Muhyidin. 1994. I’robul qurnil
Karim wa Bayanuh, Juz IV. Beirut : Al-yammamah dan dar ibnu katsir.
[1]
Ar-raid fi tajwidil Quran, hlm 7.
[2]
Nihayatul Qualil Mufid hlm.104 dengn pembahasan lafadz wa idkhali
ahadihima fil akhiri dari hidayatul mustafid hlm. 11
[3]Hidayatul
mustafid, hlm 11
[4]
Mengenai qolqolah lihat pembahasan tentang sifat ghairu mutadladah
pada bab III atau pembahasan khususnya pada bab XIV.
[5]
Lihat Tajwid Al-Quronul Karim hlm.70
[6]Hidayatuk
Mustafid, hlm 12.
[7]
Lihat kaifa taqra ul Quran hlm 223
[8]
Maksudnya, ditiadakan suarannya karena diganti oleh huruf yang kedua.
[9]
Untuk lebih jelasnya, lihat kembali pembahasan tentang makharijul huruf pada
bab II dan sifat huruf pada bab III.
No comments:
Post a Comment